Pendidikan di Jepang vs Iindonesia. Beda negara pasti juga memiliki banyak perbedaan, meski tidak menutup kemungkinan juga adanya persamaan diantara keduanya. Contoh perbedaan antara Indonesia dan Jepang adalah dari segi seragam sekolah, transportasi, dan bangunan sekolah.


1. Seragam Sekolah
Pemakaian seragam sailor pertama kali disahkan sejak tahun 1921. Sekolah Kinjou gakuin di Aichi yang memutuskan menggunakan seragam sailor. Adapun anak laki-laki mereka berseragam seperti tentara Jepang dulu, lengkap dengan topinya yang disebut dengan `gakuran`. Alasan penggunaan seragam tersebut adalah untuk memudahkan siswa-siswi untuk melakukan berbagai aktivitas. Selain itu, seragam sekolah Jepang lekat dengan pemakaian jas yang dianggap lebih membuat kesan rapi, sopan, dan mewah. Bedanya dengan seragam yang ada di Indonesia adalah seragam memiliki tiga warna dan satu model. Warnanya terdiri dari merah putih, pramuka, dan abu-abu. Warna yang membedakan perbedaan jenjang pendidikan adalah antara seragam yang berwarna merah putih (SD) dan abu-abu (SMA), sedangkan seragam pramuka wajib digunakan semua jenjang kecuali TK pada hari Jumat dan Sabtu.


2. Transportasi
Dijepang, anak sekolahan dari tingkat dasar hingga tingkat atas dilarang keras menggunakan kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil, kecuali menggunakan angkutan bis siswa (umunya untuk anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar). Sedangkan di Indonesia, anak sekolah dasarpun dibiarkan untuk naik sepeda, motor padahal belum cukup umur untuk menggunakan kendaraan ini. Mereka bahkan terlihat begitu bangga memperlihatkan motor dan mobil mereka kepada orang lain yang bisa saja membuat orang lain miris akan hal tersebut.

3. Bangunan
Dijepang, gedung/bangunan pendidikan terlihat minimalis, modern, megah dan mewah. Sekolah dijepang mayoritas memiliki gedung olahraga yang luas dan lengkap, dan lapangan sekolahnya biasanya digunakan untuk acara-acara sekolah dan festival sekolahan serta untuk upara bendera. Tolietnyapun sangat terjaga kebersihannya. Untuk kebersihan kelas, biasanya setelah jam pulang sekolah sekitar pukul 3 sore, seluruh siswa dikelas gotong royong membersihkan kelas, menyapu dalam kelas, mengelap kaca, mengepel lantai, mengatur atribut kelas (meja dan kursi diatur rapi) sehingga pada keeokan harinya, tidak repot membersihkan kelas yang masih kotor dan halaman yang berhamburan sampah. Tidak seperti di Indonesia, lapangan upacara dijadikan banyak fungsi, baik olahraga, acara sekolah, fastival sekolahan bahkan sampai pacaranpun. Toiletnyapun dibiarkan kotor setelah digunakan, dan biasanya setelah lonceng pulang berbunyi, lansung keluar kelas dan buru-buru pulang. Sehingga pada keesokan harinya, sekalipun saat jam pelajaran sedang berlansung, masih ada yang sibuk membersihkan ruang kelas. Kenyataan yang sangat miris untuk kita.

4. Jam masuk
Jam masuk di Jepang adalah jam 8 pagi sampai jam 3 sore dan di Indonesia adalah jam 07.00 sampai jam 3 sore. Kalau di Jepang sekali siswa terlambat akan diminta untuk membuat surat perjanjian tidak akan mengulangi lagi. Jika, mengulanginya lagi akan diberikan sanksi skorsing. Sedangkan di Indonesia tidak. Saat ada anak yang terlambat masuk kesekolah hanya meminta surat ijin masuk sekolah dan mendapatkan sedikit hukuman namun, tetap diijinkan masuk ke sekolah keesokan harinya. Hal itu berlaku bagi anak yang melakukan pelanggaran di keesokan harinya.