Pengangguran
di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di
Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan
masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam
distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan
terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini
menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup
mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang
berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke
tahun semakin bertambah serius.
Pengangguran
terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja
tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi
pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat
dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain;
perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau
keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan
dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Penelitian
Biro Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang
bekerja dan penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai
pengangguran terbuka. Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk
usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak
bekerja dan yang mencari pekerjaaan. Sedangkan yang di maksud bukan angkatan
kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari
kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan sekolah, menjurus rumah tangga
tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan seperti pension atau
cacad jasmani.
Data
yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini sangat boleh jadi masih
lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa saja dalam
kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan
angka resmi itu.
Pengangguran
adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi
maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
JENIS-JENIS
PENGANGGURAN
Pengangguran
sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja
secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1.
Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja
setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
Macam-macam
pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu
a.
Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment)adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang
(naik-turunnya) kehidupan perekonomian / siklus ekonomi.
b.
Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti : Akibat permintaan berkurang,
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi,
Akibat kebijakan pemerintah.
c.
Pengangguran friksional (Frictional
Unemployment)adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian
antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut
pengangguran sukarela.
d.
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim
misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
f.
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan
oleh kurangnya permintaan masyarakat (agrerat demand).
SEBAB-SEBAB
TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pengganguran
adalah sebagai berikut:
1.
Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan kesempatan kerja
2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
3.
Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama
atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak
terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan
yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan
sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang
tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur
Angkatan Kerja Indonesia
5.
Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah
mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya
dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu
negara ke negara lainnya
Menurut
saya, pengangguran di Indonesia timbul karena minimnya kesempatan kerja karena
lapangan pekerjaan yang terbatas. selain itu, kualitas pekerja sangat
dipertimbangkan sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
tinggi pula kesempatan kerja yang dimiliki. sementara Indonesia merupakan
negara berkembang yang masih memiliki masyarakat yang bahkan hanya lulusan SD.
Sehingga secara otomatis perusahaan-perusahaan akan memilih lulusan sarjana
atau lebih dan menimbulkan pengangguran.
menurut
saya, solusi terbaik adalah dengan memperluas lapangan kerja serta memberikan
kursus kepada pengangguran sehingga memiliki skill yang bisa membantu mencari
kerja.
09.39 |
Category:
Ekonomi
|
0
komentar
Comments (0)