Pengertian Sistem ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang
dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam
bagian. Pada dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi
besar yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu (Dumairy, 1996: 28).
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.
Berikut adalah pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antara
lain :
lain :
Menurut Dumairy (1996: 30), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus
berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan
pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi
sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra
sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari
kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.
Tom Gunadi (1985: 26). Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau
kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu
untuk mencapai kemakmuran.
Suroso (1997: 7-8). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi
merupakanusaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena meningkatkan
kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari politik
nasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada dasrnya
merupakan bagian dari sistem politik nasional.
Gregory Grossman dan M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah
sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari
atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga
ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan
juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
Adam Smith (1723 - 1790): sistem
ekonomi merupakan bahan kajian yang mempelajari upaya manusia
memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan.
Berdasarkan berbagai macam pemaparan mengenai sistem ekonomi dari
berbagai sumber maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi adalah
suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian suatu negara
sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap
negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu
disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat,
kondisi perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem
ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan
distribusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semuafaktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem
ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari
cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi.
Jenis-Jenis Sistem Ekonomi
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan
oleh Negara. Sitem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi
komando/terpusat/etatis, dan sistem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun
dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem
ekonomi ini
pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995: 40).
pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995: 40).
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
Sistem Ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sistem Ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
- Hanya sedikit menggunakan modal.
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
- Belum mengenal pembagian kerja.
- Masih terikat tradisi.
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:
Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:
- Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
- Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
- Tidak individualistis.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional
Selain memiliki berbagai kelebihan sistem ekonomi tradisional juga memiliki kelemahan, yaitu:
Selain memiliki berbagai kelebihan sistem ekonomi tradisional juga memiliki kelemahan, yaitu:
- Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
- Mutu barang hasil produksi masih rendah.
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem
ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku
Badui dalam dan suku Bugis masih menggunakan sistem ini dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Model sistem ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Model ini seluruhnya khayal (Gregory Grossman, 2004: 66). Sistem ekonomi pasar yang dicetuskan oleh Adam Smith berintikan:
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Model sistem ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Model ini seluruhnya khayal (Gregory Grossman, 2004: 66). Sistem ekonomi pasar yang dicetuskan oleh Adam Smith berintikan:
a. Tangan yang tidak terlihat akan menggerakkan kegiatan ekonomi
yaitu dengan adanya keinginan seseorang/sekelompok orang yang
memberikan sebuah barangdan atau jasa untuk mendapatkan barang
lainnya (pertukaran).
b. Harga dalam pasar dapat goyah terutama karena hukum penawaran dan
permintaan, serta keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik
mungkin. Oleh karena itu harga pasar dalam jangka pendek dapat
sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi dalam jangka panjang akan
mencapai keseimbangan.
Dalam sistem bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai tiga tugas yang sangat penting yaitu:
Dalam sistem bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai tiga tugas yang sangat penting yaitu:
- Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan negara bebas lainnya.
- Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
- Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan karena keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan kata lain di luar itu, kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada swasta. (Suroso, 1997: 14-15).
Pada dasarnya sistem ekonomi yang kapitalis murni hampir tidak
ada. Yang berkembang sekarang ini sistem ekonomi yang sudah
campuran. Hanya kadar dominasinya yang menentukan kecenderungannya
kepada suatu jenis sistem ekonomi. Negara yang menggunakan
sistem ekonomi ini adalah Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan
Prancis.
Ciri dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta).
- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
- Persaingan dilakukan secara bebas.
- Peranan modal sangat vital.
Kebaikan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki berbagai kebaikan antara lain:
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki berbagai kebaikan antara lain:
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
- Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
- Munculnya persaingan untuk maju.
- Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku di pasar.
- Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
- Kelemahan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki kelemahan sebagai berikut:
- Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
- Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
- Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
- Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
Suatu perekonomian pasar/liberal/bebas/kapitalis dengan lembaga
milik pribadi dan warisan menimbulkan kondisi untuk mengumpulkan
kekayaan dan mempertahankannya dalam lingkungan keluarga dari satu
ke lain generasi (Gregory Grossman, 2004: 68). Ini merupakan
wujud kelemahan dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas di mana akan
terjadi penumpukan kekayaan pada sekelompok orang secara turun
temurun. Karena pemerintah tidak membatasi kegiatan ekonomi, maka orang
bebas melakukan apapun yang menguntungkan bagi dirinya dan sesuka
hatinya.
Ekonomi pasar efektif dalam menyeimbangkan permintaan dan
penawaran pasar untuk masing-masing produk, tapi perekonomian pasar
kurang bisa diharapkan dalam menciptakan keseimbangan makro
ekonomi (Gregory Grossman, 2004: 78). Hal ini salah satunya disebabkan
karena seluruh kesatuan ekonomi melakukan kegiatan ekonomi secara
otonomi tanpa adanya koordinasi langsung. Hal ini dapat
menyebabkan kondisi perekonomian suatu negara sangat fluktuatif,
kecuali pemerintah mengambil kebijakan untuk menstabilkan kondisi
perekonomian negaranya.
Suatu perekonomian dengan perusahaan swasta cenderung memproduksi barang yang laku di pasar daripada fasilitas umum.
3. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran
pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian. Sistem ini mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx
(Suroso, 1997; 15-16). Masyarakat komunis yang dicita-citakan
Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya. Pada
sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan
diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut
diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Beberapa negara yang
menggunakan sistem ekonomi ini adalah Rusia, Cina, dan Kuba.
menggunakan sistem ekonomi ini adalah Rusia, Cina, dan Kuba.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.
- Hak milik perorangan tidak diakui.
- Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian.
- Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
Kebaikan sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando memiliki kebaikan antara lain:
- Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.
- Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
- Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
- Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
- Jarang terjadi krisis ekonomi.
- Kelemahan sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando memiliki kelemahan antara lain:
- Mematikan inisiatif individu untuk maju
- Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi
pasar dan terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling
berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Dalam bentuk
perekonomian campuran sumber-sumber ekonomi bangsa, termasuk
factor-faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok
swasta, di samping sumber tertentu yang dikuasai pemerintah pusat, atau
pemerintah daerah, atau pemerintah setempat. Karena itu dalam
sistem ekonomi campuran dikenal paling tidak dua sektor ekonomi,
yaitu sektor swasta dan sektor Negara (Cornelis Rintuh, 1995:
41).
Sistem ini berkembang dan sekarang diberlakukan baik oleh Negara yang
sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industri barat)
maupun oleh Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi
perencanaan yang ketat/terpusat (Uni Soviet). Pemberlakuan sistem
ekonomi pasar yang ketat ternyata menimbulkan depresi ekonomi
pada tahun 1930-an. Sedang pemberlakuan sistem ekonomi perencanaan
yang ketat juga tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam
masyarakat. Berdasarkan pengalaman tersebut banyak Negara menganut
sistem ekonomi campuran ini. (Suroso, 1997: 17). Sistem ekonomi
campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang memungkinkan
persaingan bebas tetapi bukan persaingan yang mematikan, campur
tangan pemerintah dieprlukan untuk menstabilisasi kehidupan
ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu besar di pihak
swasta, mengatasi gejolak-gejolak, dan membantu golongan ekonomi
lemah.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran antara lain:
- Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
- Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
- Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
- Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai
kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Secara umum saat ini hampir
tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat
maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi
pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat
yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan
ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi
sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem
ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
Kebaikan Sistem Ekonomi Campuran
- Menghindarkan Free Fight liberalism
- Menghindarkan adanya monopoli
- Menghindarkan dominasi kekuasaan pemerintah
5. Sistem Perekonomian di Indonesia
Bentuk sistem perekonomian Indonesia
Dalam pidato yang diucapkan oleh wakil presiden RI dalam konferensi ekonomi di Yogyakarta pada tanggal 3 febuari 1946 dikatakan bahwa dasar politik perekonomian RI terpancang dalam UUD 1945
dalam bab kesejahteraan sosial pasal 33. Sementara itu Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya dihadapan “School of Advanced International Studies” Washington D.C tanggal 22 Febuari 1949 juga
menegaskan bahwa yang dicita-citakan ialah suatu macam ekonomi campuran yaitu lapangan-lapangan tertentu akan dinasionaliasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lainnya akan terus terletak dalam lingkungan usaha partekelir.
Meskipun sistem perekonomian Indonesia sudah cukup jelas
dirumuskan oleh tokoh-tokoh ekonomi Indonesia yang sekaligus menjadi
tokoh pemerintahan pada awal republik Indonesia berdiri, dalam
perkembangannya pembicaraan tentang sistem perekonomian Indonesia
tidak hanya berkisar pada sistem ekonomi campuran, tetapi
mengarah pada suatu bentuk baru yang disebut sistem ekonomi
Pancasila. Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) menurut Mubyarto (1987:32)
adalah“ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yaitu sistem
ekonomi yang merupakan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan
kegotong-royongan nasional”. Sistem Ekonomi pancasila yang
menjadi sumber ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila membawa
keharusan untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dalam pidato yang diucapkan oleh wakil presiden RI dalam konferensi ekonomi di Yogyakarta pada tanggal 3 febuari 1946 dikatakan bahwa dasar politik perekonomian RI terpancang dalam UUD 1945
dalam bab kesejahteraan sosial pasal 33. Sementara itu Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya dihadapan “School of Advanced International Studies” Washington D.C tanggal 22 Febuari 1949 juga
menegaskan bahwa yang dicita-citakan ialah suatu macam ekonomi campuran yaitu lapangan-lapangan tertentu akan dinasionaliasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lainnya akan terus terletak dalam lingkungan usaha partekelir.
Sistem ekonomi Pancasila yang dimili
Indonesia kadang disebut juga sebagai demokrasi ekonomi.
Dijelaskan oleh Dochak Latief (1984:45) bahwa “demokrasi ekonomi
yang menjadi dasar pelaksanaan pembangunan dan yang meliputi
ciri-ciri positif maupun negatif yang harus dihindarkan.
Garis-garis Besar Haluan Negara yang merupakan pedoman bagi
kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi Indonesia berbunyi
“pembangunan ekonomi yang didasarkan pada Demokrasi Ekonomi
menentukan bahwa masyarakat harus memegang peran aktif dalam
kegiatan pembangunan (Suroso, 1997: 17-19).
Ciri-ciri Demokrasi Ekonomi Sebagai berikut:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuaswai oleh Negara.
- Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh engara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan engara digunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir miskin dan anak-anak etrlantar dipelihara oleh Negara (Cornelis Rintuh, 1995: 51).
Dalam demokrasi ekonomi harus dihindarkan ciri-ciri negatif sebagai berikut:
- Sistem Free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia.
- Sistem etatisme dalam mana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan mamtikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor Negara.
- Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat (Cornelis Rintuh, 1995: 51-52).
Sistem ekonomi Indonesia yang dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi
adalah Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Sistem tersebut
juga ada yang menyebutnya sebagai sistem ekonomi Pancasila.
Pancasila meurpakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, maka sistem ekonomi Indonesia pun lebih tepat jika didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Mubyarto mengatakan bahwa, apa yang disebut oleh presiden Suharto tentang sistem ekonomi koperasi sebagai sistem ekonomi Indonesia itu, tidaklah berbeda dengan sistem ekonomi Pancasila (Sri-Edi Swasono, 1985: 121).
Pancasila meurpakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, maka sistem ekonomi Indonesia pun lebih tepat jika didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Mubyarto mengatakan bahwa, apa yang disebut oleh presiden Suharto tentang sistem ekonomi koperasi sebagai sistem ekonomi Indonesia itu, tidaklah berbeda dengan sistem ekonomi Pancasila (Sri-Edi Swasono, 1985: 121).
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Menurut Mubyarto (1993: 53), Sistem Ekonomi Pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Cornelis Rintuh, 1995: 42):
- Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral;
- Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial (egalitarianism), sesuai asas-asas kemanusiaan;
- Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijaksanaan ekonomi;
- Koperasi merupakan soko guru perekonomian dan merupakan bentuk yang paling konkrit dari usaha bersama;
- Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin keadilan sosial.
Menurut Emil Salim, ciri-ciri di atas dilengkapi dengan pengertian yang
berdasarkan pada dokumen-dokumen UUD 1945 dan GBHN, dapat ditarik dari
ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila sebagai berikut:
- Peranan negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara). Peranan swasta adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight liberalism. Dalam sistem ekonomi Pancasila, usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan dengan perimbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap yang lain.
- Hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidka didasarkan pada dominasi modal seperti halnya dalam sistem ekonomi kapitalis. Juga tidak didasarkan atas dominasi buruh seperti halnya dalamsistem ekonomi komunis tetapi asas kekeluargaan, menurut keakraban hubungan antar manusia.
- Masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peranan sentral. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau penilikan anggota-aggota masyarakat.
- Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran rakyat
- Tidak bebas nilai, bahkan sistem nilai inilah mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi. (Sri Edi Swasono, 1985: 59-61).
07.22 |
Category:
Ekonomi
|
0
komentar
Comments (0)